• Hubungi Kami

    -
  • Email

    ppidsumbar@sumbarprov.go.id

Profil Pejabat

Riwayat Singkat Gubernur Sumatera Barat

HMahyeldi AnsharullahS.P. gelar Datuak Marajo (lahir di BukittinggiSumatra Barat25 Desember 1966; umur 54 tahun) adalah mubalig dan politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Sumatra Barat. Sebelumnya, ia merupakan Wali Kota Padang dua periode hasil pemilihan umum 2013 dan 2018. Selama kepemimpinannya, Padang meraih kemajuan di bidang infrastruktur, pariwisata, dan kebersihan. Lewat pendekatan partisipatif, ia memimpin penataan objek wisata dan pasar tradisional yang semrawut pasca-gempa bumi 2009 tanpa menimbulkan gejolak.

Sebagai anak dari ayah seorang buruh angkat, Mahyeldi kecil bersekolah sambil bekerja untuk membantu orang tua. Sewaktu berkuliah di Universitas Andalas, ia berkecimpung dalam pergerakan Islam dan turun ke masyarakat sebagai mubalig. Oleh PKS, ia dicalonkan sebagai anggota DPRD Sumatra Barat pada pemilihan umum legislatif 2004 dan terpilih dengan perolehan suara terbanyak. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat periode 2004–2009, lalu menjadi Wakil Wali Kota Padang mendampingi Wali Kota Fauzi Bahar periode 2009–2014.

Mahyeldi menjabat sebagai Wali Kota Padang sejak 13 Mei 2014 setelah memenangkan pemilihan umum pada 2013. Pada pemilihan berikutnya, ia kembali terpilih sebagai Wali Kota Padang untuk 2019–2024. Ia menjalani masa jabatan periode kedua sejak 13 Mei 2019 hingga 25 Februari 2021

Pendidikan

Mahyeldi menjalani masa kecil di Nagari GadutTilatang KamangKabupaten Agam. Ia lahir dari pasangan Mardanis St. Tanameh (ayah) dan Nurmi (ibu) sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah seorang tukang becak dan buruh angkat di Pasar Atas, Bukittinggi. Sejak masih kelas tiga SD, ia sudah bekerja membantu ayahnya untuk mendapatkan uang. Seusai membantu ayahnya, ia bergegas ke sekolah. Meskipun harus bekerja, ia tetap meraih juara di kelas.

Saat Mahyeldi kelas lima SD, ia dan keluarga pindah ke Kota Dumai. Ia tetap bekerja untuk menopang ekonomi keluarga hingga masuk SMP. Usai salat subuh, ia berjualan ikan yang didapatnya dari nelayan asal Pariaman yang akrab disapa Ajo. Sebagai imbalan, ia mendapat potongan harga ikan. Setelah berjualan ikan, ia menjadi loper koran. Ia direkrut oleh pemuda asal Aceh, pemilik kios buku dan koran terkemuka di Dumai. Dengan berjualan koran, ia banyak tahu informasi yang sedang terjadi. Gurunya yang enggan membeli koran sering menanyakan kepadanya mengenai berita aktual.

Di kios buku dan koran tempat ia bekerja, Mahyeldi dapat membaca banyak buku, sembari menunggu jam sekolahnya yang masuk pada siang hari. Alhasil, pengetahuannya di atas rata-rata murid di sekolahnya. Buku-buku Islam menjadi buku yang digemari Mahyeldi. Saat gurunya memberi esai tentang tokoh idola, ia langsung menulis kisah Nabi Muhammad SAW

Penghargaan

Dalam ajang Sindo Weekly, Mahyeldi meraih penghargaan Government Award pada 12 April 2016 setelah dianggap berhasil menata kota dalam waktu terbilang cepat. Konsentrasi penataan yang dilakukan selama kepemimpinan Mahyeldi meliputi Pantai Padang, pembebasan lahan jalur By Pass, dan Pasar Raya Padang. Penertiban berlangsung tanpa kericuhan, bahkan warga ikut membongkar sendiri bangunan mereka. Adhyaksa Dault menyebut Mahyeldi bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai contoh kepala daerah yang berhasil merelokasi dan menata warga "tanpa kekerasan dan tak menyulut api perlawanan dari masyarakat".

Dari pemerintah pusat, Mahyeldi mendapat tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan dalam peringatan Hari Koperasi pada 12 Juli 2015. Ia dinilai berhasil dalam mengurangi angka pengangguran lewat program-program di bidang koperasi yang akan dan sedang diterapkan. Dalam ajang Apresiasi Pendidikan Islam (API) 2015 pada 11 Desember 2015, Mahyeldi menerima penghargaan dari Kementerian Agama atas kepedulian terhadap pengembangan pendidikan Islam di daerahnya melalui kebijakan dan program kerja, ditandai dengan dukungan dana dan aktivitas keagamaan berjalan semarak. Dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Mahyeldi meraih penghargaan Adibakti Mina Bahari (AMB) atas kepedulian keberlangsungan sektor kelautan dan perikanan.

Pada 19 Mei 2016, MarkPlus, Inc. dalam acara Indonesia Marketeers Festival menobatkan Mahyeldi selaku Wali Kota Padang sebagai penerima penghargaan "Marketeers of The Year Padang 2016". Pada 20 Mei 2016, Padang di bawah kepemimpinan Mahyeldi mendulang prediket kategori kota di Sumatra yang terbanyak diberitakan di media nasional dalam ajang The 1st Sumatra PR Indonesia Summit & Awards yang diselenggarakan oleh majalah PR Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan atas hasil penelusuran PR Indonesia bersama Isentia Indonesia sepanjang 2015 terhadap 12 media cetak nasional.

Pada 20 Desember 2018, Mahyeldi menerima Piagam Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial (SLKS) dari Presiden Republik Indonesia yang diserahkan Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita. Pada November 2020, Mahyeldi selaku Wali Kota Padang mendapat penghargaan Best Government Officer dalam People of The Year 2020 yang diselenggarakan Metro TV.

Di bidang keuangan, Padang selama lima tahun berturut-turut menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah (LKPD). Sebelum kepemimpinan Mahyeldi, Padang hanya mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian

 

Riwayat Singkat Wakil Gubernur Sumatera Barat

Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.Eng. gelar Datuak Rajo Pasisia Alam (lahir di Jakarta, 16 Mei 1983; umur 38 tahun) adalah pengusaha dan politikus Indonesia yang menjabat Wakil Gubernur Sumatra Barat periode 2021—2024. Ia adalah wakil dari Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah. Ia memimpin perusahaan Perkasa Group yang bergerak di bidang peternakan dan Lintas Agro Group yang bergerak di bidang pertanian. Pada pemilihan umum Gubernur Sumatra Barat 2020 ia dicalonkan oleh Partai Persatuan Pembangunan mendampingi Mahyeldi Ansharullah

Audy lahir dalam keluarga Minangkabau. Ayahnya, Joinerri Kahar berasal dari Parak Karambia, Kampung Jua, Padang, sementara ibunya, Desmilia merupakan orang Solok. Joinerri merupakan putra dari Kaharuddin Rajo Jale, seorang pengusaha yang mendapat gelar Datu Niaga Negeri dari pewaris Kesultanan Banjar. Adapun Desmilia merupakan cucu dari Marah Adin Datuk Penghulu Sati, seorang birokrat yang pernah menjabat Kepala Jawatan Pertanian Sumatra Tengah. Marah Adin tercatat sebagai pendiri Fakultas Pertanian Universitas Andalas (yang semula berada di Payakumbuh) dan Ketua Panitia Pembentukan Kota Solok. Nama kakek buyut Audy tersebut diabadikan menjadi nama jalan di Payakumbuh dan Solok.

Ia memperoleh gelar Sarjana Peternakan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2005 dan Master of Science di Wageningen Universiteit Belanda dalam bidang Major Food Quality Management Minor Animal Nutrition pada 2007, sedangkan gelar Magister Manajemen Ia dapatkan dari Universitas Hasanuddin Makassar pada 2011. Audy Joinaldy mendapatkan gelar Insinyur dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2019, pada tahun yang sama mendapat gelar IPM dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) serta gelar ASEAN.Eng dari Asean Federation Engineering Association (AFEO) pada tahun 2019. Saat ini ia sedang melanjutkan pendidikan Doktor di Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB)

 

Riwayat Singkat Sekda Provinsi Sumatera Barat

 

Drs. H. HansastriAk., M.M., CFrA adalah birokrat Indonesia yang menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sekdaprov Sumbar) sejak 2021. Ia memulai meniti karier birokrasi di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) daerah dan pusat sebelum bermutasi ke instansi Pemerintah Provinsi Sumbar.

Nama Lengkap: Drs. H. HansastriAk., M.M., CFrA

Nama Panggilan: Hansastri

Tempat dan Tanggal Lahir: Pasaman Barat /13 Oktober 1964

Status Perkawinan: Kawin

Agam: Islam