• Hubungi Kami

    -
  • Email

    ppidsumbar@sumbarprov.go.id

Informasi Berkala

Seminar Internasional Global Halal Industry Opportunity and Challenges

Banyak negara yang berambisi menjadi pusat halal dunia. Negara-negara tersebut antara lain, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Malaysia dan lainnya. Indonesia yang memiliki potensi halal seharusnya jauh lebih berpeluang bisa menjadi pusat halal dunia. Sumbar juga termasuk salah yang mampu menjadi salah satu pusat halal itu di Indonesia.

Hal itu dibahas dalam Seminar Internasional Global Halal Industry Opportunity and Challenges, Selasa (16/5) di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumbar.
Seminar ini digagas Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar dan langsung dimoderatori Kepala Kepala Dinas Endrizal.

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar)  Mahyeldi Ansharullah yang membuka seminar itu mengatakan, lembaga konsultan Dinar Standard memperkirakan konsumsi produk halal Indonesia pada tahun 2025 mencapai US$ 281,6 miliar atau Rp4.033 triliun (kurs Rp 14.300.US$). Konsumsi produk halal diperkirakan tumbuh rata-rata 14,96% per tahun dalam lima tahun sejak 2020 hingga 2025.

Mahyeldi juga mengungkapkan, berdasarkan laporan SGIE Tahun 2022, Top 15 Global Islamic Economy Indicator Score, Indonesia berada di peringkat enam untuk indikator Islamic Finance. Sementara untuk indikator Halal Food (makanan halal), Indonesia berada di peringkat dua setelah Malaysia.

Untuk indikator Muslim-Friendly Travel, Indonesia bahkan tidak termasuk 10 besar. Sedangkan indikator Modest Fashion, Indonesia berada di urutan ketiga setelah Turki dan Uni Emriab Arab.

Indikator lainnya, Phrama and Cosmetic, Indonesia justru berada di peringkat sembilan. Peringkat pertama diraih Singapura dan peringkat kedua disusul Malaysia.
Dari sejumlah indikator tersebut, skor yang diraih Indonesia pada Top 15 Rangking Countries hanya berada di peringkat empat.
Khusus Provinsi Sumbar, potensi menjadi daerah yang terdepan sebagai pusat halal di Indonesia dan dunia juga cukup besar.

Dinas Koperasi & UKM

Informasi Berkala

Banyak negara yang berambisi menjadi pusat halal dunia. Negara-negara tersebut antara lain, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Malaysia dan lainnya. Indonesia yang memiliki potensi halal seharusnya jauh lebih berpeluang bisa menjadi pusat halal dunia. Sumbar juga termasuk salah yang mampu menjadi salah satu pusat halal itu di Indonesia.

Hal itu dibahas dalam Seminar Internasional Global Halal Industry Opportunity and Challenges, Selasa (16/5) di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumbar.
Seminar ini digagas Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar dan langsung dimoderatori Kepala Kepala Dinas Endrizal.

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar)  Mahyeldi Ansharullah yang membuka seminar itu mengatakan, lembaga konsultan Dinar Standard memperkirakan konsumsi produk halal Indonesia pada tahun 2025 mencapai US$ 281,6 miliar atau Rp4.033 triliun (kurs Rp 14.300.US$). Konsumsi produk halal diperkirakan tumbuh rata-rata 14,96% per tahun dalam lima tahun sejak 2020 hingga 2025.

Mahyeldi juga mengungkapkan, berdasarkan laporan SGIE Tahun 2022, Top 15 Global Islamic Economy Indicator Score, Indonesia berada di peringkat enam untuk indikator Islamic Finance. Sementara untuk indikator Halal Food (makanan halal), Indonesia berada di peringkat dua setelah Malaysia.

Untuk indikator Muslim-Friendly Travel, Indonesia bahkan tidak termasuk 10 besar. Sedangkan indikator Modest Fashion, Indonesia berada di urutan ketiga setelah Turki dan Uni Emriab Arab.

Indikator lainnya, Phrama and Cosmetic, Indonesia justru berada di peringkat sembilan. Peringkat pertama diraih Singapura dan peringkat kedua disusul Malaysia.
Dari sejumlah indikator tersebut, skor yang diraih Indonesia pada Top 15 Rangking Countries hanya berada di peringkat empat.
Khusus Provinsi Sumbar, potensi menjadi daerah yang terdepan sebagai pusat halal di Indonesia dan dunia juga cukup besar.

Post Date : 2023-09-02 15:29:42

Tahun : 2023

Hits : 116 kali dikunjungi